Kamis, 22 Maret 2012

It's Not The End...It's Just The Beginning #CCC1

#Story 5

It's Not The End...It's Just The Beginning

Ketika melihat Rafael dan Gladys yang berpelukan, Putri merasa sangat terkejut, namun lebih dari itu, ia merasakan rasa yang sakit dalam hatinya. Ia merasa seakan-akan hatinya tertusuk kenyataan yang selama ini ia takutkan. Walaupun tak pernah memberitahukannya kepada orang lain, Putri selama ini meyimpan sebuah perasaan takut. Ia menyimpan perasaan itu rapat-rapat hanya untuk dirinya sendiri. Ia takut apabila ia mengatakan hal tersebut maka hal itu akan menjadi sebuah kenyataan. Namun hal yang ditakutkan Putri yaitu bahwa Rafael akan melupakan dirinya untuk gadis lain, kini seolah menjadi kenyataan yang sangat menyakitkan baginya ketika ia melihat Rafael dan Gladys berpelukan.

Putri tidak dapat lagi memendung airmata yang kini sudah jatuh membasahi pipinya. Tanpa berpikir panjang dan mendengar penjelasan dari Rafael ia segera berlari meninggalkan lapangan Parkir itu. Sementara itu, Rafael hanya bisa terdiam terpaku di tempatnya berdiri. Rasa bingung dan cemburu bercampur menjadi satu di dalam hatinya. Ia bingung mengapa Putri yang ia pikir telah melupakan dirinya bisa sedih hingga menangis ketika ia berpelukan dengan Gladys?? Namun, di satu sisi ia juga masih belum bisa memaafkan putri yang ia pikir telah melupakan dirinya untuk Morgan.

Namun, kebingungan itu tidak berlangsung lama ketika ia melihat Putri yang akhirnya meninggalkan lapangan parkir itu sambil menangis ia tahu bahwa sebelum ia mengambil keputusan untuk kembali ke New York, ia harus berbicara dengan Putri. Jauh di lubuk hatinya, Rafael masih mengharapkan bahwa Putri akan mengklarifikasi semua yang ia lihat di dalam. Ia masih berharap bahwa putri akan mengklarifikasi bahwa dirinya dan Morgan hanya sekedar teman. Namun, Rafael juga telah menyiapakan dirinya untuk kemungkinan terburuk sekalipun. Ia juga telah menyiapakn dirinya apabila benar posisinya di hati putri telah digantikan oleh Morgan. Hanya satu keinginan Rafael saat itu yaitu berbicara dengan Putri.

Ketika ia melihat Putri yang mulai menjauh dan Morgan yang telah menyusulnya, Rafael pun memutuskan untuk mengejar meraka. Namun, Pada saat itu Gladys yang merasakan ada kesempatan untuk kembali bersama Rafael mencoba untuk menghalanginya.

“Raf, Kamu mau kemana??” kata Gladys sambil memegang lengan Rafael untuk menahannya

“Aku...”

Belum sempat Rafael menyelesaikan kalimatnya Gladys memotong kalimat Rafael

“Kamu mau mengejar Putri?? Kamu mau minta penjelasan sama dia?? Percuma Raf, palingan saat ini putri juga gak mau ketemu sama kamu, apalagi ngomong sama kamu. Mendingan kita tunggu dulu sampai suasana reda. Baru kita jelasin semuanya ke Putri” kata Gladys untuk mencoba menahan Rafael saat itu.

Rafael yang sedang dilanda kebingungan saat itu hanya bisa terdiam. Di satu sisi ia merasa bahwa omongan Gladys ada benarnya, bahwa saat ini mungkin putri hanya sedang ingin berdua saja dengan Morgan. Namun di sisi lain, saat itu ia benar-benar ingin berbicara dengan Putri dan menjelaskan semuanya.

“Iya Raf, benar apa kata Gladys. Mendingan lu tunggu besok baru cari waktu dan cara buat ngobrol sama putri” Kata Bisma.

Perkataan Bisma pun mendapat persetujuan dari yang lain. Meraka semua merasa bahwa suasana malam itu sangat tidak memungkinkan untuk Rafael dan Putri bicara berdua. Mendengar semua perkataan ini, Rafael pun akhirnya memendam rasa rindu dan bingungnya. Menanti esok hari ketika waktunya tepat untuk bicara dengan Putri untuk mendapat semua kejelasan. Dalam hatinya ia berjanji bahwa ia tidak akan kembali ke New York sebelum ia bicara dengan Putri dan semuanya jelas.
***

Sementara itu, melihat putri yang kemabli menangi dan meninggalkan parkiran, Morgan tanpa pikir panjang langsung mengejar putri. Cukup jauh putri berlari, sampai akhirnya Morgan harus berusaha dengan susaha payah mengejar dan menghentikannya.

“Put,,Put,,Tunggu dulu Put!!” Morgan mencoba untuk menghentikan Putri

Namun, putri yang masih lartu dengan kesedihannya tidak menghiraukan perkataan Morgan, ia terus berlari hingga ke sebuah taman. Putri merasa ia sudah tidak punya lagi kekuatan untuk berlari, ia merasa sangat lelah. Lelah untuk lari dari kenyataan bahwa kini Rafael sudah berpaling untuk Gladys. Saat itu Putri merasakan rasa yang lebih sakit ketika ia mengingat bahwa selama ini ia pikir bahwa Gladys sudah berubah. Kini Gladys adalah salah seorang teman baiknya yang tidak pernah akan lagi merebut Rafael. Namun kini, Putri sangat sedih mengetahui bahwa apa yang ia pikirkan selama in ternyata salah. Kini ia mengetahui bahwa ternyata Gladys masih menyimpan perasaan kepada Rafael. Tapi satu hal yang tidak dapat ia mengerti. Mengapa Rafael dengan Mudahnya dapat melupakan dirinya dan berpaling kepada Gladys.

Putri duduk terisak di tanah. Seolah tidak punya tenaga untuk bangkit kembali ia hanya terdiam disana dan menangis. Melihat keadaan Putri di hadapannya. Morgan hanya bisa terdiam. Ia menghampiri putri perlahan.

“Put??” Panggil Morgan pelan

Mendengar panggilan Morgan, Putri memalingkan wajahnya. Morgan dengan sigap langsung membantu putri berdiri. Putri yang sudah lemas hanya bisa mngikuti Morgan. Dan dengan bantuan morgan mereka pun lalu duduk di bangku di taman itu. Putri tak banyak bicara malam itu. Ia hanya terdiam dan menangis sesenggukan.

Melihat Putri yang kelihatan hancur malam itu, Morgan lalu berinisiatif untuk menyampirkan jasnya kepada putri agar ia tidak kedinginan. Morgan tahu bahwa saat ini putri mungkin sedang tidak ingin diganggu, oleh karenanya Morgan memutuskan untuk tidak banyak bertanya. Mereka duduk dalam diam malam itu. Putri masih menangis dan Morgan dengan menyandarkan kepala putri ke bahunya.
***
Malam semakin Larut. Morgan pun mencoba untuk memecah keheningan. Keadaan putri kini sudah terlihat agak membaik. Ia tak lagi menangis, hanya saja ia tetap tidak mau berbicara mengenai apa yang dilihatnya tadi.

“Put, kamu tahu kan aku akan selalu ada buat kamu. Kalau kamu butuh teman untuk ngobrol, aku akan selalu ada buat kamu put” kata Morgan akhirnya memecah keheningan.

Mendengar perkataan Morgan ini, Putri merasa sedikit baikan akan keadaannya selama ini. Ia tahu bahwa Morgan adalah seseorang yang dapat ia andalkan, seseorang yang selalu membantunya di kala ia melewati  masa-masa sulit. Dan mengingat itu semua, menyelip dihati putri sebuah perasaan bersalah. Perasaan bersalah yang muncul ketika ia sadar bahwa ia tidak bisa memenuhi permintaan Morgan Tadi untuk menjadi kekasihnya. Karena ia tahu bahwa jauh di dalam lubuk hatinya ia masih mencintai Rafael. Namun, kini Putri sadar ia harus menutup semua perasaan itu untuk Rafael karena pada kenyataannya putri berpikir bahwa kini Rafael telah melupaka dirinya.

Putri akhirnya hanya tersenyum ke arah Morgan untuk menanggapi ucapannya. Senyum yang ia paksakan untuk menghiasi wajahnya yang sudah sanagt lesu malam itu. Karena jauh di dalam hatinya putri masih merasakan rasa sakit akan apa yang ia lihat tadi, lalu ia kembali terdiam dan memandang kosong kedepan. Morgan tahu bahwa senyuman Putri bukanlah sebuah senyuman yang tulus. Ia tahu bahwa saat ini Putri memerlukan sebuah tempat dimana ia bisa sepuasnya meluapkan perasaannya.

“Kamu gak perlu pura-pura tersenyum di depan aku Put, kamu gak perlu jadi orang lain didepan aku. kalau kamu memang mau nangis, kamu bisa nangis di depan aku put. Karena aku tahu kamu put dan aku gak mau kamu jadi orang lain di depan aku” kata Morgan akhirnya.

“aku gak kenapa-kenapa kok Gan. Mungkin tadi aku terlalu emosional aj. Lucu juga yah, selama ini aku susah-susah mikirin Rafael. Bingung bagaimana cara kontak sama dia. Khawatir keadaan dia gimana. Eh, pas ketemu dia malah kelihatan baik-baik aja. Sangat baik malah. Dan siapa yang nyangka ternyata dia sama Gladys uda jadian.” Kata Putri dengan tawa yang lirih

Morgan bisa merasakah rasa pedih yang ada di dalam kata-kata putri.

“Put, kamu gak...”

“udah Gan, aku gak apa-apa bener. Uda malem. Kamu anterin aku pulang yah??”

Morgan yang merasa putri sedang tidak ingin diganggu akhirnya memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan perkataannya. Ia akhirnya memutuskan untuk mengantar Putri pulang ke rumah. Ia bangkit berdiri dan meyodorkan tangannya kepda Putri. Sesaat Putri tidak tahu apakah harus menyambut tangan itu atau tidak.

“Ayo put” Kata Morgan perlahan

Putri yang akhirnya memandang wajah Morgan, melihat ke dalam matanya. Mata Morgan yang selalu memancarkan ketulusan untuk Putri bahkan ketika ia sudah menolak perasaan untuk dia. Putri pun lalu memutuskan untuk menyambut tangan itu, tangan Morgan yang hangat yang ia tahu bahwa tangan yang selalu ada setiap kali ia butuhkan.
***
Perjalanan ke rumah putri terasa sangat hening. Tak banyak percakapan yang mereka lakukan di dalam Mobil. Morgan hanya menyetir memandang ke depan dan Putri hanya memandang kosong keluar jendela. Dalam perjalan mereka berdua tidak berkata apapun. Radio yang diputar tidak ditanggapi dan dianggap seperti angin lalu. Dalam keheningan itu, tiba-tiba penggalan lagu “Akhiri Saja” dari SMASH diputar. Putri lalu terusik dari keheningannya. Mendengar kalimat “Tapi mengapa kini engkau bersamanya. Hancur hatiku rasanya. Tak kuasa melihatnya. Bila memanglah dia pilihan terakhirmu. Jangan membuatku sendu. Memainkan rasa ini berharap banyak padamu” . Sama sperti Morgan pun langsung berespon pada kalimat tersebut dan berinisiatif untuk langsung mengecilkan Volume Radio.

“ Kamu gak apa-apa put??”

“Lucu yah. Liriknya bisa pas sama keadaan aku sekarang” kata putri dengan tawa yang dipaksa

“Put, kamu..”

“Aku tahu, aku gak perlu jadi orang lain, dan kalau aku mau nangis aku bisa nangis yah kan??”

“iya. Dan aku akan selalu siap buat jadi tempat pengaduan kamu” kata Morgan

“Makasih yah Gan” kata putri akhirnya

“Makasih buat apa put??”

“Makasih kamu selalu saat aku sedih, saat aku lagi butuh seseorang, Makasih karena kamu uda sabar banget ngadepin aku yang cengeng, yang selalu nyusahin kamu”

“Put, kamu gak perlu Makasih buat itu semua. Aku tulus ngelakuin itu semua put. Lagian aku kan uda janji uda bikin kamu selalu tersenyum” Kata Morgan sambil memegang tangan Putri.

Putri pun hanya bisa tersenyum mendengar semua perkataan Morgan itu.
***
 Sesampainya di depan rumah Putri, mereka pun saling berpamitan. Namun, sebelum Putri masuk ke dalam rumah, Morgan memanggilnya.

“Put?!?!”

Putri pun membalikkan badan mendengar teriakan Morgan tadi

“Yah??”

Morgan pun mendekati Putri ke depan pintu rumah lalu memegang tangannya dan melihat ke mata Putri

“Kamu harus selalu tersenyum dan semangat yang Put, aku gak mau lihat kamu nangis lagi. Kamu harus janji kalau kamu akan bangkit jadi putri yang dulu lagi. Putri yang ceria, periang, tangguh dan mandiri.”

“Aku..” putri terdiam sejenak

“kamu janji yah put??”

“Iya aku janji” kali ini Putri memberikan senyum nya yang tulus untuk Morgan

“gitu donk senyum. Amu lebih cantik kalau senyum. Inget Put. It’s not the end. It’s just the beginning”

“Iya...” kata putri akhirnya.

“ya uda kamu masuk gih, besok pagi aku jemput yah” kata Morgan sambil mengacak rambut Putri

“makasih yah Gan” kata putri sambil tersenyun dan membereskan rambutnya

Morgan hanya menganggukan kepala. Melihat Putri Masuk ke dalam Rumah sambil tersenyum walaupun ia tahu bahwa hati putri masih terluka. Tapi meliaht senum putri yang tulus sudah membuatnya bahagia. Ketika Putri masuk ke dalam rumah. Morgan pun memutuskan untuk pulang
***
Keesokan harinya, keadaan Putri sudah mulai membaik. Morgan menjemputnya dan mengantarnya ke Sekolah. Ketika mereka tiba di sekolah, tak disangka ternyata Rafael, Gladys dan personil SMASH lainnya sudah berada disana terlebih dahulu. Mereka sedang berbincang-bincang dengan Zee dan Guntur mengenai reuni yang akan diadakan hari Sabtu besok. Ketika Putri dan Morgan memasuki Lobby sekolah, Guntur langsung memanggil Putri.

“Putri... Kak Morgan!!!” teriak Guntur sambil tersenyum melambaikan tangan

Mendengar teriakan Guntur, kontan Rafael, Gladys dan semua yang sedang ada disana menoleh ke arah Morgan dan Putri. Morgan pun langsung melihat ke arah putri. Ia takut ketika Putri kembali melihat Rafael dan Gladys ia akan terpuruk lagi. Sementara itu, Putri yang masih shock dengan kejadian semalam hanya berdiri terdiam. Ketika ia kini ia mendapati Gladys sedang merangkul tangan Rafael.

“Put kamu gak kenapa-kenapa??” tanya Morgan berbisik dan khawatir

“Aku gak apa-apa kok Gan” kata Putri dengan senyum yang dipaksakan

“kamu yakin mau kesana dan menyapa mereka??”

Putri menganggukan kepala. “gak enak juga uda di sapa sama Guntur dan mereka juga uda ngeliat kita” kata putri akhirnya

“kamu yakin??” Morgan memastikan

“Iya. Seperti kata kamu.. It’s not the end..”

“Its Just the Beginning” kata mereka berbarengan.

Mereka pun lalu menghampiri Rafael dan yang lainnya. Suasana hening menyelimuti keadaan saat itu. Putri dan Rafael saling berpandangan. Seakan mereka sedang berkomunikasi melalui pandangan mata itu. Morgan yang melihat Putri seakan ia membutuhkan bantuan untuk menghadapi Rafael kemudian memegang tangan putri. Putri yang terkejut dengan sentuhan Morgan lalu melihat kearahnya. Morgan seakan menyakinkan Putri. Untuk menyatukan tangannya dengan tangan dia. Putri pun menangkap isyarat itu dan menggandeng tangan Morgan. Rafael yang melihat hal itu merasa sangat cemburu. ia memandang Putri dan Morgan dengan tatapan marah. Begitu pula Putri menatap Rafel dan Gladys dengan perasaan cemburu dan marah. 

 ###

Bagaimana hubungan Putri dan Rafael selanjutnya?? apakah mereka akan berakhir di kesalahpahaman antara mereka?? Apakah Gladys akan kembali menjadi Gladys yang dulu yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan Rafael?? lalu bagaiman dengan nasib Morgan dan Rangga?? akankah cinta mereka tetap bertepuk sebelah tangan?? atau ada harapan untuk Morgan dan Putri?? 

Is It End Here?? (Apakah Akan Berakhir Disini??) #CCC1

Story #4

Is It End Here?? (Apakah Akan Berakhir Disini??)

Putri  masih tidak percaya dengan apa yg dilihat oleh-nya. Dia bertanya-tanya apakah benar itu sosok Rafael?? Begitu pula dengan Morgan yang masih bingung ketika putri meneriakn nama Rafael iya langsung mencari sosok sahabatnya itu. Di dorong oleh rasa penasaran Putri akhirnya melepaskan tangan Morgan dan langsung turun dari carousel yang saat itu memang sudah mulai berjalan pelan. Putri langsung lari ke arah dimana dia merasa melihat sosok Rafael tadi. Morganpun langsung mengejar putri yang tiba-tiba turun dari carousel tersebut. Namun, saat mereka tiba di tempat tersebut, ternyata sosok itu tidak ada disana, tidak ada diri Rafael di tempat tersebut.

Putri yang merasa sangat yakin kalau dia tadi melihat sosok Rafael di tempat itu langsung mencari ke sekeliling, dan meneriakan nama Rafael. Berharap ketika Putri memanggil nama-nya Rafael akan kembali hadir di temapat itu. Namun rasa kecewa harus ia terima ketika ia tidak menemukan siapapun disana termasuk sosok Rafael. Putri akhir-nya hanya bisa terdiam memandangi tempat dimana ia melihat sosok Rafael tadi. Rasa rindunya kepada Rafael kembali muncul. Bahkan rasa itu lebih besar daripada sebelumnya. Putri benar-benar mengaharapkan sosok Rafael akan muncul saat itu juga dihadapannya walau ia tahu bahwa 
 semua itu tidak mungkin terjadi. Dalam hati putri bertanya-tanya :

“Apa benar yang tadi aku lihat  itu Rafael?? Atau itu hanya bayangan aaku aja??”

“Tapi aku yakin bahwa aku benar-benar melihat Rafa tadi disini”

“Tapi kalau ia benar ada disini tadi. Kemana dia sekarang??”

Pertanyaan-pertanyaa itu terus berkecamuk dalam kepala Putri tanpa menemukan suatu jawaban yang pasti. Sementara rasa rindu putri kepada Rafael terus menerpa dirinya dan bertambah besar. Akhirnya Putri tak bisa lagi menahan airmata-nya ia hanya bisa pasrah menahan rasa rindunya kepada Rafael. Putri akhirnya tak kuat lagi ia jatuh lalu menangis sejadi-jadinya.

Sementara itu, Morgan yang kaget ketika Putri langsung turun dari Carousel tanpa menjawab apapun langsung mengejar Putri. Ia sangat terkejut ketika melihat putri sedang menangis di tanah. Perlahan-lahan ia mendekati putri

“Put??”

Putri yang masih menangis sambil menatap tempat dimana ia serasa melihat sosok Rafael tadi tidak menggubris panggilan dari Morgan. Morgan pun akhirnya memanggil putri sekali lagi sekaligus membantunya berdiri.

“Putri?? Kamu kenapa put??”

“Morgan??” akhir-nya putri menyadari keberadaan Morgan saat itu

“Ayo put berdiri dulu, kamu kenapa Put??”

“Gan, aku tadi lihat ada Rafael disini, kamu liat juga kan Gan??”  Kata Putri seolah-olah dia ingin 
mengkonfirmasi bahwa sosok Rafael  yang tadi dia lihat memang benar ada disana

“Rafa,Put?? Aku gak liat siapapun ada disini put, kamu lihat sendiri kan disini gak ada siapa-siapa??”


“Tapi Gan, aku yakin banget tadi Rafael ada disini ujar putri terisak

“ Put, kamu mungkin hanya rindu kepada Rafa, sampai-sampai kamu berkhayal melihat dirinya”

 “Gak Gan, aku yakin banget kalau aku tadi lihat Rafa disini” ujar putri sambil kembali menangis
Morgan yang bingung dengan apa yang dikatakan putri, tidak tahu harus berkata apa, ia akhirnya memeluk putri yang masih menangis. Mencoba menenangkan dia

“ Tenang yah Put, aku tahu kamu pasti kangen banget sama Rafa sampai-sampai kamu merasa melihatnya disini. Kamu yang sabar yah put, suatu saat aku yakin kamu pasti bisa ketemu lagi dengan Rafa”

Putri saat itu hanya bisa menangis mendengar semua kata-kata dari Morgan. Akhirnya mereka berpelukan dalam diam. Morgan yang mencoba menenangkan putri dan putri yang masih mencoba untuk mencerna semua yang terjadi.
***
Sementara di tempat lain, di Istana Boneka. Lagu “Ada Cinta” masih berkumandang menemani Rena dan Bisma di dalam Istana Boneka menikmati semua kebudayaan baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Tiba di depan  di kawasan Eropa dengan suasana yang romatis, tiba-tiba perahu yang ditumpangi mereka pun berhenti mendadak dan lagu “Ada Cinta” tiba-tiba berhenti. Suasana di dalam Istana Boneka itu tiba-tiba menjadi hening. Rena yang saat itu tidak tahu apa-apa merasa sangat kaget. Sementara Bisma sudah menyiapkan kejutan yang lain untuk Rena.

“Bis perahu-nya?!?!” Ujar Rena kaget, setengah berteriak dan langsung menarik lengan Bisma

Sementara Bisma hanya tersenyum “ Kamu takut Ren??”

“ Emang kamu nggak?? Gimana cara kita keluar coba?? Berenang??” ujar Rena setengah takut dan emosi

“hahaha,, yah nggak lah Ren, masa aku tega ngebiarin kamu berenang malam-malam gini” canda Bisma

“Bis, Serius!! Gimana ini??” ujar Rena yang mulain panik

“Ren,” ujar Bisma mulai serius sambil melepaskann lengannya yg tadi di peluk Rena

“Aku bisa minta jawaban buat pertanyaan aku yang tadi??” kata Bisma akhirnya

“Bis,,kita lagi stuck disini, kamu malah nanya jawaban itu??” kata Rena

“Aku serius Ren, Kamu bisa jawab sekarang??”

“ Bis,,aku..”

Bisma akhirnya turun dari Perahu menuju salah satu sisi panggung di istana boneka itu

“Bis, kamu mau kemana??” Tanya Rena tambah panik

“Aku akan berdiri disini Ren. Dan kalau kamu nggak keberatan aku mau kamu berdiri di sisi lain panggung yang disana Ren”

“Bis,kamu apa-apa an siih,, ayo balik ke perahu tar kalo perahunya tiba-tiba jalan gimana??”

“Please Ren”

Suasana hening untuk sesaat. Rena yang bingung saat itu, bisa melihat ketulusan di dalam mata Bisma. Ketulusan yang membuat hati-nya cenat-cenut. Akhirnya Rena pun berdiri dan berjalan ke arah sisi lainnya di seberang Bisma

“ Ren, aku uda ungkapin semua perasaan aku ke kamu tadi. Sekarang apa aku boleh mendengar jawaban kamu buat perasaan aku??” kata Bisma

Rena tak tahu harus menjawab apa. Ia hanya terdiam sampai akhirnya Bisma berkata lagi

“ Ren, sejujurnya perahu ini berhenti semua aku yang rencanain, dan sebentar lagi perahu ini akan kembali berjalan. Kalau kamu punya perasaan yang sama kaya aku, dalam satu menit kita sama-sama masuk ke perahu ini untuk keluar bareng. Tapi kalau kamu nolak aku, di belakang nanti akan ada satu perahu lagi yang akan menjemput kamu dan kamu bisa keluar paje perahu itu.”
Rena tambah bingung. Sementara Bisma sudah mulai menghitung lambat

“1..2..”

“Bis,..”Kata Rena akhirnya.

“Kamu tahu kan kalau aku itu ANTIS. Apa kamu masih berharap aku yang seornag ANTIS bisa suka sama kamu??”

“kamu pernah bilang Ren, kalau kamu bergaul dengan siapa saja, dan kamu gak keberatan kalau harus dekat dengan anak-anak SMASH ( Final Decision), jadi jujur aku berharap sama kamu Ren”

“ Kenapa kamu bisa suka sama aku yang seorang ANTIS bis??”

“ Sama dengan alasan kenapa kamu yang seorang ANTIS mau jalan barenga aku yang seorang SMASH”
Rena hanya terdiam

“Ren, sebentar lagi perahu ini akan berjalan dan aku berharap kita bisa keluar dari Istana ini barengan” ujar Bisma

Bingung harus menjawab apa akhirnya Rena hanya diam, sementara Bisma sudah mulai naik ke perahu. Rena tahu bahwa sebentar lagi perahu tersebut akan berjalan. Dan ia tahu bila perahu tersebut telah berjalan mungkin Bisma tidak akan pernah lagi menoleh ke belakang untuk menanyakan perasaannya lagi.
Lagu “Ada Cinta” kembali berkumandang. Namun perahu masih terdiam. Rena tahu ini kesempatan terakhir baginya untuk menjawab perasaan Bisma. Setelah perundingan batin yang begitu kuat di dalam dirinya Rena akhirnya memutuskan untuk menjawab Bisma

“Bis, maaf Banget aku yang seorang Antis, yang selalu menganggap SMASH adalah lawan”

Mendengar peryataan Rena ini. Seketika Bisma merasakan sakit di dada-nya. Dan langsung menyela perkataan Rena.

“Gak apa-apa Ren aku ngerti kok. Kamu gak apa-apa kan naik perahu yang selanjutnya” ujar Bisma sambil memaksakan senyumannya

“Bis..”ujar Rena melanjutkan perkataannya.

Namun, saat itu perahu yang ditumpangi Bisma sudah mulai berjalan. Rena yang kaget melihat perahu yang ditumpangi Bisma mulai berjalan, tanpa disangka langsung loncat ke dalam perahu. Bisma pun terkejut.

“Ren kamuu?!?!”

“aku  belum selesai ngomong Bis. Maka-nya kamu jangan nyela aku” kata Rena sembari tersenyum

“ Aku minta maaf kalau selama ini aku seorang ANTIS yang selalu menganggap kalian SMASH adalah lawan. Tapi sekarang aku sadar, kalau kalian ternyata adalah orang-orang luar biasa yang mau berkerja keras untuk menyelesaikan masalah-masalah kalian. Dan aku juga sadar kalau kalian adalah orang-orang yang peduli kepada sesama gak peduli mereka SMASHBLAST atau ANTIS. Jadi aku...”

“Jadi kamu terima aku Ren??” kata Bisma kembali menyela perkataan Rena setelah mendengar semua penjelasan Rena

“Iya” ujar Rena tersenyum

“Makasih yang Rena, aku janji aku akan terus jagain kamu dan bikin kamu selalu tersenyum setiap harinya” kata Bisma sambil lompat lalu memeluk Rena yang menyebabkan perahu sedikit oleng

“Ehh,,Iya,,ud yukk duduk,serem nihh, kalau perahunya kebalik gara-gara kamu lompat-lompat kita bisa berenang beneran niih” kata Rena

“haha,,iya-iya makasih yah rena”

Akhirnya Bisma dan Rena pun kembali menikmati suasana Istana Boneka sambil duduk berdekatan dan bergandeng tangan. Hanya saja kali ini mereka seperti Putri dan Pangeran sungguhan yang diberi selamat oleh para rakyatnya( Boneka) karena mereka baru saja jadian. Dan lagu “ Ada Cinta” benar-benar menjadi theme song mereka malam itu.
***
Di atas bianglala waktu terasa lebih lambat lagi ketika Rangga menantikan jawaban dari Gladys. Mengenai perasaannya pada Rafael dan dirinya.

“Dys, apa kamu akan kembali lagi kepada Rafael kalau benar itu semua terjadi??”

Gladys hanya terdiam, di dalam hati-nya ia sendiri bertanya-tanya :

“Apa ia akan kembali kepada Rafael??”

“Ataukah ia harus bersama Rangga yang setia menemaninya??”

Akhirnya di dalam kesunyian itu, Gladys pu memutuskan untuk menjawab pertanyaan dari Rangga

“Rang,..” kata Gladys menatap Rangga sambil memegang tangannya dan tersenyum

“ Sebelumnya aku mau bilang makasih ke kamu, yang uda selalu nemenin aku dan selalu ada buat aku setiap waktu. Gak peduli saat aku senang maupun sedih tapi kamu selalu ada disana buat aku. Makasih juga karena kamu uda setia mau nungguin aku walaupun kamu tahu bagaimana perasaan aku ke Rafa dulu”

“Kamu gak perlu terimakasih Dys, aku tulus kok ngelakuin semua-nya itu” ujar Rangga tersenyum
Gladys kembali tersenyum

“Jujur Ga, hati aku tergugah sama semua yang uda kamu lakuin buat aku, belum ada orang yang rela ngelakuin semua yang kamu lakuin buat aku, bahkan kamu rela untuk melakukan hal yang beresiko besar seperti mencullik putri cuma untuk bikin aku senang. Aku sangat terharu, bahkan disaat orang lain menganggap aku orang jahat, cuma kamu yang mau nemenin aku, yang selalu ada disamping aku.” Kata Gladys

“ Masalah Rafael, kita sama-sama tahu kalau dihati Rafael saat ini cuma ada putri, bahkan kalaupun aku kembali mengejar-nya. Paling-paling Rafa pun tidak akan memandang aku.”

“Jadi kamu gak akan kembali sama Rafael lagi Dys??” ujar Rangga senang

“soal itu, aku mintaa maaf Ga, walaupun aku tahu Rafa hanya selalu ada Putri di hatinya, tapi kamu juga tahu kan di hati aku sampai saat ini aku masih mengharapkan Rafael. Dan, aku akan tetap terus berusaha untuk mendapatkannya. Maafin aku yah Rang. Kita masih tetap bisa temenan kan??” ujar gladys akhirnya
Rangga yang sedih mendengar perkataan Gladys tersebut. Mencoba untuk menerima semua-nya. Ia bahkan masih memberikan senyumannya kepada Gladys walau sedikit dipaksa.

“Gak apa-apa Dys, aku ngerti kok. Tapi asal kamu tahu Dys, di hati ku juga cuma ada kamu, dan aku juga nggak akan berhenti buat ngejar kamu. Tapi kalau kamu merasa pertemanan kita lebih baik buat kamu. Aku akan selalu menjadi teman terbaik buat kamu Dys.”

“Makasih yang Rang”
***
 Setelah semua selesai bermain, mereka akhirnya memutuskan untuk berkumpul di depan carousel. Sementara disana, Putri yang sudah agak tenang membuka pembicaraan dengan Morgan.

“Gan, masalah pertanyaan kamu yang tadi..”

“kamu gak perlu khawatir Put, aku tahu perasaan kamu masih mengharapkan Rafa untuk hadir kembali”

“maafin aku yah Gan,,aku pikir aku sudah bisa melupakan Rafa dan bisa memberi kamu kesempatan. Karena selama ini jujur aja Cuma kamu yang ada saat aku senang maupun sedih, Cuma kamu yang bisa buat aku tenang saat aku gelisah. Tapi, ternyata pada saat tadi aku merasa melihat Rafa aku sadar bahwa perasaan aku untuknya belum hilang. Maafin aku yah Gan”

“Gak apa-apa Put, aku tahu itu semua dan aku tahu, perasaaan kamu gak akan pernah bisa dipaksa untuk melupakan Rafa secepat itu. Aku ngerti kok. Tapi kamu harus janji yah put”

“Janji apa Gan??”

“kalau kamu lagi susah, dan butuh bahu untuk menangis, aku akan selalu ada untuk kamu Put dan kamu harus janji untuk selalu kasih tahu aku”

“Gan,,??”

“pokok-nya kamu harus janji yah put??” kata Morgan setengah memaksa

“Iya aku janji” kata putri akhirnya tersenyum

“nah gitu donk tersenyum, kan cantik kalau kamu senyum” kata Morgan menggoda putri

Tak lama kemudian semua anggota MS berkumpul di tempat Putri dan Morgan tadi sedang bicara. Tiba-tiba Reza yang baru sampai dengan Ilham dan Dicky langsung menyeletuk.

“Ciee...Cie... ada yang jadian niih kayak-nya” canda Reza

“Ehmm,,ehmmm” Dicky dan Ilham pura-pura batuk

“Iya nih,,si Bisma sama Rena, tuh lihat aja tangannya gak lepas-lepas” kata Rangga

Bisma dan Rena hanya bisa tersenyum

“hah?? Bisma sama Rena juga jadiann?? Ada 2 pasangan dong malam ini,,ciee,,ciee” kata Dicky

“ehmm,,sebenernya cuma satu aja malam ini” Kata Morgan akhirnya

“Loh?? Lu sama Putri Gann?? Ahh gak asikk niihh” kata Ilham

“Kayak-nya gue sama Putri lebih cocok temenan, yah gak put??” kata Morgan

Putri hanya bisa tersenyum

“yahh.. traktiran berkurang deh” Ujar Dicky

“gak apa-apa yang penting ada yg traktir, jangan lupa pajak jadian yan Bis, Ren” Kata Reza

“Yehh,,siapa juga yang mau nraktir kalian??” kata Bisma bercanda sementara Rena hanya tersenyum

“aahh,,gak asik niihh,,gak asikk” ujar Dicky, Ilham dan Reza bersahutan

Sementara yang lain hanya tertawa

“uda yuk kita pulang aja, uda malem” Kata Morgan akhirnya

“Btw, Gladys mana Ga??” tanya Bisma

“ Tadi dia bilang mau pulang duluan, ada urusan kata-nya”

“ya uda ayo kita pulang”

Akhirnya mereka semua keluar dari Dufan menuju di parkiran. Sementara itu, Gladys yang sudah terlebih dahulu sampai di parkiran tak menyangka akan menemukan sosok Rafael disana. Gladys pun tak kalah terkejutnya dengan Putri. Ia langsung meneriakan nama Rafael yang saat itu hendak masuk ke dalam mobil.

“Rafa?!?” teriakGladys

Rafael yang merasa nama-nya dipanggil pun menoleh ke arah suara Gladys. Ia tak menyangka akan bertemu dengan Gladys saat itu. Ia pun menghapiri Gladys

“Gladys??”

“Rafa..ini bener kamu?? Kamu kapan balik ke indo?? Kok gak bilang-bilang??” serbu Gladys sambil meraih tangan Rafael

“ Aku baru nyampe kok, denger kabar kalian ada disini, aku langsung kesini, tadinya mau bikin surprise, tapi malah aku yang terkejut” kata Rafael sambil melepaskan tangannya dari Gladys

“hah?? kenapa?? Kok kamu gak masuk siih??”

Akhirnya Rafael pun menjelaskan bahwa sebenarnya ia tadi telah masuk ke dalam dengan maksud untuk memberi surprise kepada Putri yang sudah sangat ia rindukan dan juga kepada temannya yag lain. Namun, ketika melintasi wahana carousel tanpa disengaja ia melihat Putri dan Morgan. Dan ketika itu  Morgan sedang berlutut di hadapan putri seperti sedang melamarnya. Melihat hal ini, dada Rafael seketika terasa sesak. Niat untuk memberi kejutan luntur sudah. Untuk sementara waktu ia sempat berdiri di tempatnya kare shock akan apa yang dilihatnya. Namun, akhirnya ia sadar bahwa mungkin waktu 1 tahun tanpa komunikasi, membuat Putri berubah sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan taman hiburan itu tanpa bertemu dengan mereka dan berencana untuk segera kembali ke Amerika. Setelah melakukan beberapa telephone penting untuk kepulangannya ke Amerika saat itu, akhirnya Rafael memutuskan untuk pulang. Namun saat itu Gladys memanggil nama-nya.

“Jadi kamu akan kemabali lagi ke Amrik malam ini juga??” Tanya Gladys

“ sayang-nya aku gak dapetin tiket sampai minggu depan. Jadi aku akan stay di Jakarta sampai saat itu” Jawab Rafael

“oohh,,ehmm,,yang masalah Putri, kamu sabar  yah Raf, sejujur-nya malam ini, Morgan memang meminta putri untuk memberikannya kesempatan untuk menjaga dia. Dan ini semua juga Morgan yang ngerencanain buat kita malam-malam datang kesini” jelas Gladys

“Jadi bener Morgan dan Putri sekarang pacaran??” tanya Rafael penasaran

“sepertinya begitu, kamu yang sabar yah” Ucap Gladys sambil memeluk Rafael

Rafael yang merasa seperti tertimpa meteor langsung merasakan sesak kembali di dadanya pikiran berkecamuk :

“Kenapa Putri bisa berubah secepat itu??”

“Kenapa Putri tidak menunggu diri-nya??”

“Kenapa Morgan,Kenapa Morgan yang merupakan sahabatnya yang dipillih Putri??”

Tanpa disadari Rafael pun akhirnya memeluk Gladys. Sambil menahan tangis dan rasa sesak di dadanya.
Tak disangka, saat mereka sedang berpelukan. Putri, Morgan dan yang lainnya tiba di parkiran sambil tertawa-tawa. Namun tawa itu lenyap seketika ketika Putri yang terlebih dahulu melihat Rafael dan Gladys berpelukan. Tanpa disadari akhirnya putri kembali meneriakan nama Rafael

“RAFA?!?!” uja Putri  terkejut

Tak hanya Putri, Morgan dan Rangga pun sama terkejutnya dengan Putri ketika melihat Rafael dan Gladys berpelukan. Mereka sama sekali tidak menyangka akan dikejutkan oleh kejadian malam itu. Semua kemudian diam membisu. Rafael dan Gladys melepaskan pelukan mereka karena suara putri. Putri memandang Rafael dan Gladys sambil setengah menangis menahan rasa sesak di dada. Rafael pun memandang Putri dan Morgan juga sambil menahan rasa sesak di dada namun berusaha tegar. Sementara Rangga memandang Gladys tak percaya. Sedang Morgan ia hanya melihat ke arah putri berharap putri hati putri tidak akan hancur lagi. Semua diam, tak ada yang berani berkata-kata. Tak ada yang berani membayangkan apa yang selanjutnya akan terjadi. Semua bertanya-tanya akankah semua hubungan antara Rafael-Putri berakhir sampai disini??

Apakah benar hubungan Rafael-Putri akan berakhir malam itu, lalu bagaimana dengan Rangga-Gladys?? apakah akhirnya Morgan punya kesempatan lagi untuk mengejar putri?? apakah Rafael akan jadian sama Gladys?? Tunggu di Story #5 yah :D

Do Fun #CCC1

#Story 3

Do Fun

Kartu  yang ada di tangan putri berbunyi :

Put, aku tahu kamu pasti bingung dengan semua ini, tapi aku mau kamu mengikuti apa hati kamu put, kalau kamu setuju untuk menghabiskan malam ini dengan aku, aku mau kamu buang semua bunga mawar merah yang ada, tapi kalau kamu menolak, kamu cukup membuang bunga mawar putih yang ada ditangan kamu Put
-M-

Setelah membaca kartu yang ada ditangannya, kontan putri kaget dan bingung apa yang harus ia lakukan, ia menatap dalam ke arah Morgan yang sekarang berada di hadapannya seolah mencari tahu apa yang harus ia lakukan. Ia melihat ke arah mata Morgan dan Putri merasa bahwa saat itu ia merasakan ketulusan dari hati Morgan yang rela menunggunya selama ini walaupun ia tahu bahwa Putri masih tidak bisa melupakan Rafael.

Melihat semua ketulusan itu, hati Putri pun menjadi luluh, walaupun ia masih merasa bingung, tapi ia merasa bahwa apa yang dilakukan Morgan untuknya amatlah sangat menyentuh hati-nya. Akhir-nya Putri pun memutuskan untuk membuang semua mawar merah yang ada di tangannya dan dan menyimpan semua mawar putih tanda ia setuju untuk menghabiskan malam itu dengan Morgan.

“ Kamu yakin Put??” Tanya Morgan

Putri menganggukan kepala-nya dan tersenyum

“ Makasih yah Put, kamu uda mau kasih kesempatan buat aku”

“Iya sama-sama Gan makasih juga kamu uda nyiapin ini semua buat aku”

“ Ini semua gak ada arti-nya Put, yang paling penting adalah kamu yang mau kasih kesempatan buat aku”

 “ Tapi Gan, sejujur-nya kamu juga tahu kan kalau aku masih belum bisa lupain Rafa”

“Aku tau kok Put, tapi gak ada salah-nya kan kalau kamu kasih kesempatan buat aku juga??” kata Morgan sembari memegang tangan Putri

“iya sih” ujar putri tersenyum

“ ehemmm,,ehemmmm” tiba-tiba paduan suara batuk yang ternyata sengaja dibuat oleh MS lain untuk menyindir putri dan Morgan

“uda berdua aj kita dilupain” Kata Dicky

“Iya nih, kemarin aja mohon-mohon sama kita buat bantu ngadain surprise” Kata Ilham

“Iya, padahal kan gue sibuk” kata Bisma

“Sibuk apa sih Bis?? Sibuk Pacaran” Kata Rangga

“ aaahh,, kayak lu nggak aja Rang” Kata Bisma

“ Uda lah ayo kita DO FUN di DUFAN” kata Reza

“ aahh bisa aj lu Rez, haha ” kata dicky

Putri dan Morgan Hanya tersenyum mendengar semua candaan yang dikatakan oleh Member SM*SH lainnya.  

“Uda yuuk mendingan kita nikmatin suasana di sini, sayang kan tar keburu diusir lagi” Kata Morgan

“ ya ud yuu” sahut yang lain, kebetulan saat itu Gladys dan Rena pun ikut bersama dengan mereka

Setelah membicarakan akan bermain wahana apa terlebih dahulu akhir-nya mereka memutuskan untuk berpencar. Morgan bersama Putri, Rangga bersama Gladys, Bisma bersama Rena dan Ilham, Reza juga Dicky memutuskan untuk bermain bersama. Rangga dan Gladys akhir-nya memutuskan untuk bermain Bianglala, karena menurut mereka pemandangan Jakarta di malam hari pasti-nya akan terlihat sangat indah bila dilihat diatas bianglala.

“ Bagus banget yang Rang, pemandangan dari atas sini” Kata Gladys

“Iya Dys” Jawab Rangga singkat

Mereka pun menikmati pemandangan di kota Jakarta dari atas bianglala. Namun, malam itu Rangga terlihat tidak banyak bicara. Gladys yang menyadari hal ini akhir-nya membuka pembicaraan

“ Kamu kenapa Rang?? Sakit?? Kok Diem aja??” tanya Gladys

“ Gak apa-apa dys” jawab Rangga tersenyum

“ Yakin?? Kamu gak biasa-nya diem aj” tanya Gladys penasaran

“ Sebenernya Dys ada yg mau kau tanyain ke kamu”

“ apa??”

“ tapi kamu jangan marah yah”

“kamu nanya aj belum Rang, gimana aku mau marah”

Rangga hanya tersenyum mendengar jawaban Gladys

“Nanya apa Rang??” tanya Gladys penasaran

“Dys,...” Kata Rangga akhir-nya sambil memegang tangan Gladys

“ kamu tahu kan gimana perasaan aku ke kamu. Aku mau kamu jujur gimana sebenar-nya perasaan kamu ke aku??”

Ditanya tentang perasaanny ke Rangga secara tiba-tiba, Gladys tidak tahu harus berkata apa

“ Dys,??” Panggil Rangga

“Aku,,aku,, “

“ Dys, aku tahu ini mendadak banget. Tapi aku perlu kepastian Dys, kalau misal-nya Putri beneran jadian sama Morgan dan Rafa balik ke Indo, apa kamu akan kembali ke Rafa dys??”

Gladys gak tahu harus berkata dan menjawab apa atas semua pertanyaan Rangga yang begitu tiba-tiba dan beruntun ia hanya bisa diam dan menatap Rangga dan melepaskan tangan-nya. Sementara Rangga tetap menunggu jawaban dari Gladys, ia merasa saat itu waktu berjalan amat lambat.

Sementara di tempat lain, Bisma dan Rena lebih memilih memasuki wahana Istana Boneka. Namun , beda dari biasa-nya,Bisma pun tak mau kalah dengan Morgan yang menyiapkan kejutan untuk Putri. Bisma pun telah menyiapkan kejutan untuk Rena. Perahu yang biasa digunakan untuk mengarungi wahana ini telah di dekor ulang menyerupai perahu-perahu yang bisa mengankut Pangeran dan Putri Kerajaan. Sebelum memasuki wahana ini, Bisma yang memang dikenal romantis, menutup mata Rena. Rena pun hanya bisa tersenyum pasrah.

“Bis, kamu mau bawa aku kemana sih??” Tanya Rena

“ Uda nanti juga kamu tau” kata Bisma

Setelah sampai di depan perahu, Bisma pun membuka penutup mata Rena. Melihat apa yang telah dipersiapkan oleh Bisma, Rena tidak bisa berkata apa-apa, ia hanya terdiam dan memandang Bisma

“Bis, kamu nyiapin ini semua untuk aku??”

“ Iya Ren, kalau gak untuk siapa lagi?? Apa sih yang nggak buat kamu??”

“ Bis, aku gak tahu harus ngomong apa” kata Rena

“kamu nggak perlu ngomong apa-apa Ren, kamu mau naik ke perahu ini aja aku uda seneng banget”

Bisma akhir-nya masuk duluan ke perahu itu, lalu ia mengulurkan tangannya ke Rena bak mengajak seorang Princess. Rena yang tersipu akhir-nya masuk kedaam perahu. Mereka lalu mengarung wahana itu berdua. Ternyata bisma memiliki kejutan lain untuk Rena. Didalam Istana Boneka tersebut Bisma telah menyiapkan lagu “ADA CINTA” untuk diputar menggantikan lagu yang biasa-nya diputar.

“Bis, lagu-nya??” kata Rena heran

“ Lagu-nya itu menyatakan perasaan aku ke kamu Ren” kata Bisma sambil menatap lekat mata Rena

“ Bis Gue??” Rena kehabisan kata-kata

“ Ren, ibarat boneka-boneka yang ada disini, mereka berbeda-beda suku  bangsa, tapi bisa bersatu, aku juga mau kita kaya gitu Ren, walaupun kita dulu sering bertengkar gara-gara kamu ANTIS yg bikin kita beda, tapi sekarang aku gak mau ada perbedaan itu lagi Ren. Aku care sama kamu Ren” Kata Bisma

“ Bis, aku bener-bener gak tau harus ngomong apa bis”

“ kamu gak perlu jawab sekarang Ren, kita nikmati dulu aja suasana disini, tapi aku harap kamu bisa consider pernyataan aku tadi Ren”

Rena hanya menatap mata Bisma, mereka tidak berkata apa-apa lagi dan menikmati wahana istana boneka tersebut. Lagu Ada Cinta terus mengalir di dalam Istana tersebut, lagu ini benar-benar melambangakan suasana saat itu yang terjadi antara Bisma dan Rena. Mereka menikmati wahana tersebut sambil bergandengan tangan diatas perahu yang mereka tumpangi.

Ditempat lain, Putri dan Morgan memutuskan untuk menaiki wahana Carousel. Mereka Putri duduk di salah satu kuda, sementara Morgan berdiri disamping-nya dengan bersender ke kuda yang lain. Mereka terlihat bercanda bersama dan tertawa gembira. Mereka sangat menikmati suasana saat itu. Suasana malam yang ditambah dengan lampu-lampu dari carousel menambah romatis-nya suasana di antara mereka.

“ Put, kamu gak nyesel-kan dengan keputusan kamu ini??”

“harus-nya aku yang tanya ke kamu Gan, apa kamu gak nyesel uda ngelakuin ini semua??”

“ gak put, aku gak akan pernah menyesal melakukan apapun untuk kamu”

Putri hanya tersenyum malu

“ Kenapa sih Gan kamu rela ngelakuin ini semua?? Kenapa kamu rela nunggu aku, walaupun kamu tahu aku masih ada rasa sama Rafa??”

“Karena aku care sama kamu put, aku gak mau kamu sedih terus mikirin Rafa, jujur put, dulu setiap kamu nangis gara-gara Rafa, aku juga sedih put, dan aku janji sama diri ku sendiri kalau suatu saat aku pasti bisa buat kamu tersenyum setiap hari”

Mendengar perkataan Morgan ini, hati Putri kembali luluh, ia kembali mengingat saat-saat dulu ketika ia bersama Rafael, setiap kali mereka ada masalah, setiap putri menangis, Morgan selalu ada disana untuk menghibur putri. Ia selalu ada untuk putri mencurahkan isi hati-nya, ia selalu siap dengan bahu-nya tempat putri menangis.

Mengingat itu semua putri tak kuasa lagi menahan air mata-nya. Ia menangis karena disatu sisi ia sangat rindu dengan Rafael, rindu dengan suasana dulu yang pernah ia lalui bersama Rafael, Rindu dengan segala senda gurau bahkan pertengakaran yang ia lalui bersama Rafael. Tapi di sisi lain, ia juga merasa terharu dengan apa yang dilakukan oleh Morgan. Morgan yang setia menunggu-nya bahkan walaupun ia tahu bahwa putri masih belum bisa melupakan Rafael,  Morgan yang selalu bisa diandalkan di saat-saat Putri merasa sedih, Morgan yang kini mulai meluluhkan hati-nya.

“ Put kamu kenapa nangis??” tanya Morgan

“ aahh,, ehhmm,, gak kok,, ini kelilipan” kata Putri berbohong

“Put,..” Kata Morgan akhir-nya sambil memegang tangan Putri

“ Put aku tahu kamu masih belum bisa ngelupain Rafael, tapi put, aku juga gak mau kamu terus sedih, aku gak mau kamu terus berharap sama Rafa yang bahkan kamu aja gak tau bagaimana kabar dia sekarang.”

“ Gan aku...”

“Put,Please aku janji, aku akan bikin kamu senyum setiap hari-nya, aku janji gak akan bikin kamu nangis. Kamu mau kan put kasih aku satu kesempatan buat jagain kamu???”

Mendengar ini semua, hati putri bertambah luluh, di dalam hati ia yakin bahwa Morgan dapat menjaga-nya dan membuat ia tersenyum setiap hari-nya. Putri turun dari kuda-nya dibantu oleh Morgan yang masih memegang tangannya. Ia tersenyum dan yakin untuk menjawab pertanyaan morgan saat itu juga.

“ Gan , aku tahu kamu pasti dapat membuat aku tersenyum setiap hari-nya dan aku juga yakin kamu bisa jagain aku, dan aku.... ”

Morgan bangkit berdiri, mata putri pun mengikiut arah mata Morgan. Namun, sebelum Putri menyelesaikan kata-katanya, ia tak sengaja melihat ke arah luar carousel dan ia sangat terkejut melihat sosok RAFAEL berada disana.

“ RAFA?!?” ujar putri kaget

Carousel tetap berputar. Morgan yang kaget dengan ucapan putri yang meneriakan nama Rafael akhir-nya memutar badan, mencoba mencari sosok temannya tersebut. Sementara putri yang tak yakin bahwa itu Rafael masih berdiri diam tak percaya. Dan sekarang ia merasa bingung apa yang harus dikatakannya ke Morgan bila benar Rafael telah kembali. Haruskah ia memberi kesempatan kepada Morgan?? Atau ia harus kembali bersama Rafael??

Jawaban apa pula yang akan diberikan oleh Rena yang seorang ANTIS, akankan ia akan menerima pernyataan cinta Bisma yang jelas-jelas seorang Member SMASH yang dahulu ia benci??

Bagaimana pula dengan jawaban yang akan diberikan Gladys kepada Rangga?? Apakah Gladys masih memiliki rasa kepada Rafael?? Apakah bila Putri bersama Morgan Gladys akan kembali mengejar Rafael dan meninggalkan Rangga yang selama ini begitu peduli pada-nya??
###
Penasaran dengan jawaban Putri, Rena dan Gladys?? Apakah benar Rafael telah kembali?? Tunggu di Part 4 yah ;) 

GAMES

GAMES

#ccctrivia
kuis berisi pengetahuan umum tentang Cinta Cenat Cenut (bukan episode-nya)
1.       Kapan pertama kali CCC tayang di televisi :
a.       14 Februari 2011
b.      18 April 2011
c.       18 Februari 2011
d.      10 April 2011

2.       Apakah Theme song dari CCC :
a.       Senyum Semangat
b.      Ada Cinta
c.       Selalu Bersama
d.      I Heart You

3.       Siapakah Sutradara film CCC:
a.       Archy Hekagery
b.      Jazzy Mu
c.       Emilka
d.      Harli Rusdiantoro

4.       Apa official Twitter-nya CCC :
a.       @Cinta_Cenat_Cenut
b.      @CintaCenatCenut
c.       @Cin_Cen_Cen
d.      @CCC

5.       Berapa total episode CCC:
a.       12
b.      13
c.       15
d.      20

6.       Judul novel yang digunakan dalam CCC:
a.       The Old Man and The sea
b.      Me and The Old Man
c.       Me and The sea
d.      Me, The Old Man and The Sea

7.       Dimana diadakannya Premier CCC :
a.       Blitz Megaplex Senayan City
b.      XXI Senayan City
c.       Blitz Megaplex Grand Indonesia
d.      XXI Grand Indonesia

8.       CCC merupakan sinetron pertama untuk semua MS, kecuali :
a.       Morgan
b.      Rafael
c.       Rangga
d.      Bisma

9.       Di episode berapa Ilham tidak tampil  di CCC:
a.       6 ( The Ex)
b.      9 ( The Legacy)
c.       5 ( Revenge )
d.      8 ( The Old Man )

10.   Kapan Episode TERAKHIR CCC tayang :
a.       13 Mei 2011
b.      10 Mei 2011
c.       1 April 2011
d.      7 April 2011 

Jawaban : C, D, A, B, B, A, C, C, B, A

TTS Cinta Cenat Cenut #CCC1

TTS Cinta Cenat Cenut


MENDATAR
1.      Judul buku “___ ___ ___ and The Sea”
2.      “Kalau ­_____  ini terkenal agak playboy, gaya-nya itu paling cuek dari antara yg lain”_Guntur _ I Dare 
      You
3.      SmashBlast yang selalu mimisan
4.      "Ahh dari _____  jadi cinta tuh sadaap"_Dicky_Secret Admire
5.      Antis yang akhir-nya dekat dengan bisma di CCC
6.      Mantan Pacar Rafael di CCC
7.      Nama Ibu Putri
8.      Judul episode perdana CCC

MENURUN
9.      "Gue gak kecewa lu uda ngancurin________  gue depan putri, tpi gue lebih kecewa karena gue uda 
       kehilangan kepercayaan dari Putri temen baik gue"_ Morgan_ Secret Admire
10.  Sesuatu yang didapatkan putri sehingga bisa masuk SMA Harapan
11.  Kakek _____
12.  “Mereka itu SMASH Seven Man As Seven ____ ”_Guntur_ I Dare You
13.  Nama sahabat Zee
14.  Barang yang dijadikan taruhan dalam episode I Dare You
15.  Sebutan untuk haters SMASH
16.  “Periang,pemberani,_______ dan pantang menyerah, jadi karena alasan itu gue deketin lu”_Morgan_
      Secret  Admire

Mystery Words #CCC1

Mystery Words

                                            
 5   3   6   2    0    1   8    9    3   7     9   4    7  
                <<
  9   4   7       ?

1.    Kalimat yang menjadi ciri khas Morgan di CCC
                                    <<
 1    2                  2       5    1   5

2.    Anggota SMASH yang gak ada di eps 9
                    <<
3          2         

3.    Nama Kakek yang ditemui Putri di Pemancingan
                    <<
      6              7

4.    Nama asli pemeran mama tiri Morgan di CCC
                    <<
 0            4

5.    Anggota SMASH yang aktingnya memukau di Angel’s Face
                       <<
 8         7

6.    Nama panggilan Rafael selain Rafa
               <<
 9    1    9    1

7.    Jumlah cucu keluarga rusdiantoro dikurangi 1
    <<
 ?


Cara Mengisi :

  1. Isi semua jawaban dari no 1-7
  2. Cocokan kode angka dari jawaban tersebut dengan kode angka kalimat diatas untuk mendapatkan kalimat di atas
  3. Selamat Mencoba :)